• Lisa Nathalia. Jurnalis
Lintas-7.com - Bandung. Seorang perempuan diduga menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh dokter residen yang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin Bandung.
Kasus dugaan perkosaan tersebut dilakukan dokter residen saat korban masih menunggu keluarganya jalani rawat inap di RSHS Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (16/4/2025). Kasus tersebut terungkap setelah viral di media sosial.
Jadi ada penunggu dan pasiennya membutuhkan darah, perlu darah. Nah, sama si pelaku ditawarin ke anak pasien,
"crossmatch-nya sama saya aja biar cepat prosesnya," ujar seorang sumber yang mengetahui kejadian dikutip instagram @ppdsgram, Rabu (9/4/2025).
Dalam unggahan tersebut, korban kemudian dibawa ke lantai tujuh Gedung MCHC, sekitar tengah malam.
Di sana, korban diminta berganti baju menggunakan pakaian pasien dan dipasangkan akses IV (infus).
Korban diduga tidak memahami prosedur crossmatch sehingga hanya menurut.
"Menurut W, pasiennya juga gak paham prosedur crossmatch kayak gimana. Makanya manut-manut wae," ujar sumber tersebut.
Setelah itu, korban diduga disuntik dengan midazolam, obat penenang yang dapat menyebabkan kantuk hingga hilang kesadaran. Pelaku diduga menunggu di lantai tersebut hingga korban mulai sadar sekitar pukul 04.00 WIB.
"Pelaku kelihatan pokoknya mondar-mandir di lorong lantai tujuh. Korbannya sadar sekitar jam 4/5 pagian, terus keliatan jalan di lorong lantai tujuh, tapi sambil agak sempoyongan gitu," jelasnya.
Setelah sadar, korban mengeluhkan rasa sakit tidak hanya di tangan bekas akses IV, namun juga di area kemaluan.
"Abis crossmatch itu, pasiennya tuh ngeluh, kok yang sakit bukan cuma tangan bekas akses IV, tapi di kemaluan juga sakit," katanya.
Korban kemudian meminta visum ke dokter spesialis kandungan. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan adanya bekas sperma. Selain itu, setelah dilakukan pengecekan di lantai tujuh, juga ditemukan ceceran sperma di lantai.
"Terus di MCHC 7 itu juga setelah dicek, ada bekas sperma berceceran di lantai. Besokannya MCHC 7 dipasang police line," tulis unggahan tersebut.
Sementara itu, Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Rumah Sakit dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sudah menerima laporan kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Unpad terhadap seorang anggota keluarga pasien yang terjadi pada pertengahan Maret 2025 di area rumah sakit.
"Unpad dan RSHS mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, yang terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik," begitu keterangan resmi Unpad.