• Yudi Rustandi. Jurnalis
Lintas-7.com - Bandung. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi buka suara terakhir ancaman pembunuhan yang diterimanya saat live YouTube, Senin (21/4/2025) malam.
Diketahui, pelaku teror terhadap Dedi Mulyadi meninggalkan pesan di live chat, yang beriisi ancaman bom bunuh diri serta pembunuhan terhadap sang gubernur.
Dedi mengatakan, dirinya masih akan mengkaji sejauh apa ancaman yang diberikan kepadanya. Dia pun belum akan melaporkan teror tersebut ke pihak kepolisian.
Ancaman pembunuhan itu diterima Dedi Mulyadi dalam live YouTube 'Kang Dedi Mulyadi' yang disampaikan seorang warganet.
"Iya, kalau saya sih sudah sejak saya jadi bupati, sudah terbiasa ya, diancam dibunuh, diancam diculik, diancam apa pun dan itu kan bagian dari dinamika risiko seorang pemimpin," kata Dedi di Bandung, Kamis (24/4/2025).
Di sisi lain, Dedi menganggap ancaman tersebut bisa jadi datang dari seseorang yang merasa dirugikan terhadap kebijakan yang sudah dibuatnya.
Kalau pemimpinnya banyak melakukan langkah-langkah yang dianggap merugikan beberapa pihak, ya pasti ada orang yang tidak suka, dan orang tidak suka itu bisa jadi ada dua, satu serius, kedua iseng," ujarnya.
Dedi juga enggan menanggapi ancaman ini secara serius, tapi dia tidak juga meremehkan begitu saja. Sehingga, dia akan mengkaji lebih jauh apakah harus melaporkan ke pihak kepolisian atau tidak.
"Nanti saya mau kaji lah apa yang harus saya lakukan terhadap ancaman-ancaman seperti ini. Apakah harus lapor atau tidak dilaporkan, nanti saya lihat, saya pelajari dulu untung dan ruginya langkah-langkah yang saya lakukan," jelasnya.