-->
  • Jelajahi

    Copyright © Lintas-7
    Lintas-7

    Menu Bawah

    Iklan

    Dedi Mulyadi Instruksikan Bongkar Hibisc Fantasy karena Melanggar Alih Fungsi

    lintas-7
    06 March 2025, 15:18 WIB Last Updated 2025-03-06T08:19:02Z

    Hilman Budi Setiawan. Jurnalis


    Foto. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di dampingi Wakil Bupati H. Ade Ruhandi (Jaro Ade) meninjau langsung lokasi banjir bandang di Gunung Mas Puncak Bogor.


    Lintas-7.com - Bogor. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jawa Barat untuk membongkar obyek wisata Hibisc Fantasy yang berada di Gunung Mas, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis (6/3/2025).


    Obyek wisata milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat, PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) ini ditenggarai menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir bandang di Cisarua pada Minggu (2/3/2025) malam.


    Dedi mengungkapkan, PT Jaswita awalnya mengajukan izin pemanfaatan lahan seluas 4.800 meter persegi. Namun, dalam praktiknya, pengelola malah memperluas hingga 15.000 meter persegi.


    "Ini kita lagi di area rekreasi Hibisc, dikelola oleh PT Jaswita. Ini izinnya berapa?" tanya Dedi Mulyadi kepada aparat kepolisian.


    "Izin yang diajukan 4.800 meter persegi, yang dikerjakan sampai dengan tahun kemarin menjadi 15.000 (meter persegi)," terang petugas tersebut. Peringatan sudah diberikan. Pengelola wisata juga menjanjikan akan membongkar area wisata di luar perizinan tersebut. Namun, hal itu tak kunjung dilakukan.


    "Karena tidak dibongkar sendiri, perintah saya bongkar mulai hari ini. Bantu Pak wakil bupati, pimpinan DPRD Bogor," tegasnya.


    Dedi pun meminta jajaran Pemkab Bogor membongkar tempat rekreasi tersebut karena penggunaan lahannya melebihi izin awal.


    Ia mengatakan Pemkab Bogor sudah memberikan peringatan kepada PT Jaswita hingga diminta membongkar sendiri, tapi tak direspons.


    Dedi mengatakan polemik tempat rekreasi Hibisc ini telah menimbulkan masalah bagi lingkungan. Ia pun mengaku tak segan-segan menindak siapapun, tak terkecuali BUMD milik Jabar bila melanggar ketentuan.


    "Bagi siapapun kalau melanggar ditindak. Walaupun itu lembaga bisnis, BUMD milik Pemprov Jabar. Kita kasih contoh pada warga di Jabar," kata Dedi.


    "Ada alatnya? Kita mulai bongkar hari ini," tambahnya.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Bisnis

    +