• Ahmad Chudori. Jurnalis
Lintas-7.com - Jakarta. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menuturkan, Presiden Prabowo Subianto terus menekankan agar subsidi LPG 3 kg tepat sasaran. Bahlil mengungkapkan arahan Presiden tersebut terkait subsidi LPG 3 kg setelah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Dalam arahannya, kata Bahlil, Pertama, Presiden Prabowo meminta pengguna LPG 3 kg harus tepat sasaran dan harganya harus terjangkau.
"Atas arahan Bapak Presiden, yang pertama adalah semua supplier yang ada, kita fungsikan mereka per hari ini. Mulai menjadi sub-pangkalan. Tujuannya apa? Mereka ini akan kita fasilitasi dengan IT. Supaya siapa yang beli, berapa jumlahnya, berapa harganya itu betul-betul terkontrol. Supaya niat-niat dari oknum-oknum yang tidak sesuai dengan arah tujuan dari para subsidi ini tidak lagi terjadi," tandas Bahlil.
Bahlil mengatakan, Presiden Prabowo juga menekankan soal tata kelola distribusi LPG 3 kg. Presiden ingin masyarakat dapat mengakses LPG dengan mudah.
"Kedua, tata kelolanya harus baik, yang ketiga, rakyat dipastikan harus segera mendapat apa yang menjadi kebutuhan mereka. Terutama menyangkut LPG, jadi harus dapat jangan jauh-jauh, kata Bapak Presiden," ujarnya.
Lantas Bahlil membuat aturan agar pengecer yang kini berubah nama jadi sub-pangkalan mendaftar ke aplikasi. Sehingga, pemerintah dapat memantau harga LPG 3 kg sampai ke tangan masyarakat.
"Makanya kita ubah dari yang tadinya pengecer itu, yang tadinya belinya di pangkalan, sekarang kita aktifkan pengecer. Dengan mengubah nama menjadi sub pangkalan dengan kita memberikan fasilitas teknologi agar bisa kita aplikasi," katanya.
"Agar bisa kita pantau pengendalian harga berapa yang dia jual. Dan kepada siapa agar tidak terjadi penyalahgunaan," ujar Bahlil.
Terkait kritik mengenai sosialisasi kebijakan kurang maksimal, Bahlil memastikan, pemerintah terus melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha. Bahlil juga memastikan bahwa tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh sub-pangkalan.
"Saya menyadari bahwa ini barang baru, pasti ada penyesuaian. Nanti sambil kita melihat perkembangan beberapa waktu ke depan, sudah pasti kita akan melakukan asistensi," kata Bahlil.
"Tapi penataan ini penting kami lakukan sebagai bentuk cinta kami kepada rakyat. Agar uang negara yang disubsidi itu betul-betul tepat sasaran," ucap Bahlil.