-->
  • Jelajahi

    Copyright © LINTAS-7
    Lintas-7

    Menu Bawah

    Iklan

    Pangkoarmada: Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Tak Ada Pengeroyokan

    lintas-7
    13 January 2025, 09:06 WIB Last Updated 2025-01-13T02:06:53Z

     • Agus Dzajuli, Jurnalis


    Foto. Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata memberi keterangannya kepada awak Media. 


    Lintas-7.com - Jakarta. Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata menyebut terkait dugaan pengeroyokan terhadap anggota TNI Angkatan Laut (AL) tidak ditemukan berdasarkan rekonstruksi perkara yang dilakukan pada Sabtu (11/1/2025).


    Pengeroyokan itu merupakan laporan awal yang ia terima sebelum mengetahui peristiwa penembakan. Perlu ada pembuktian lebih lanjut soal laporan itu. 


    "Mengenai pengeroyokan itu yang saya sampaikan berdasarkan informasi awal dan video yang saya terima," kata Denih, Minggu (12/1/2025).


    Laporan ini harus ada pembuktian dan semua pembuktian itu melalui proses penyelidikan lanjutan oleh Puspomal bekerja sama dengan Polda Banten," lanjut dia.


    "Setelah rekonstruksi, pengusutan terhadap kasus ini harus berlanjut hingga sidang di pengadilan militer. "Alhamdulillah rekonstruksi sudah dilaksanakan dan kita semua mengetahui hasil rekonstruksi tersebut," imbuh dia.


    Dalam hal ini, Denih akan menindak tegas prajurit TNI yang terbukti melanggar hukum. 


    "Sesuai dengan sikap kami bahwa siapapun anggota kami yang terbukti melakukan pelanggaran akan ditindak tegas sesuai peraturan/perundang-undangan yang berlaku di TNI," pungkas dia. 


    Diberitakan sebelumnya, klaim TNI AL terkait adanya pengeroyokan sebelum penembakan di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak, terbukti tidak benar.


    Rekonstruksi penembakan bos rental ini digelar Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal), dengan menghadirkan tiga tersangka, yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala (KLK) BA. 


    Rekonstruksi ini memperagakan 36 adegan yang dimulai dari pertemuan antara para pelaku dan korban di Saketi, Pandeglang, hingga penembakan di rest area yang menyebabkan Ilyas meninggal dunia dan seorang rekannya, Ramli, mengalami luka tembak.


    Salah satu fakta penting yang terungkap adalah pengeroyokan yang sebelumnya disebutkan oleh Denih Hendrata tidak benar terjadi.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini