• Agus Dzajuli, Jurnalis
Lintas-7.com - Jakarta. Di tengah berbagai ujian yang dihadapi PDI-P selama satu tahun terakhir, publik menanti pidato politik Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tiba di arena peringatan hari ulang tahun atau HUT PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat 10 Januari 2025, sebelum pukul 13.30 WIB. Dia didampingi oleh Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.
Sejumlah elite DPP PDIP lain, seperti Ganjar Pranowo, Bendahara Umum Olly Dondokambey, Said Abdullah, Komarudin Watubun, Eriko Sotarduga, hingga politikus senior Panda Nababan juga hadir.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mempersilakan kader-kadernya untuk keluar apabila memang tidak cocok, dengan partai berlambang banteng moncong putih. Ia meminta agar kadernya tidak bersikap 'plintat-plintut'.
"Makanya ibu tuh minta nih seluruh yang mendengarkan omongan ibu, kalau engga cocok sama PDI-Perjuangan, keluar aja, gitu gampang," kata Megawati dalam sambutannya di HUT ke-52 PDIP, Jumat (10/1/2025).
Ia meminta kadernya yang cocok bersama partai yang dinaunginya untuk bersikap tegas. Menurutnya sikap kader yang tak jelas membuatnya lelah untuk mengurusi.
"Bukannya terus plintat-plintut, aku tu capek tahu ga ngurusi orang plintat-plintut, koyo e PDI-Perjuangan tapi neng buri ne de e ngomonge opo ngono-no lho," ungkap Megawati.
"Udah tegas aja, cari aja partai lain. Orang ada berapa ya sekarang partai, piro yo, yang bukan KIM aja, kan ada tuh tambahan yang lain," sambungnya.
Presiden kelima Indonesia itu lantas menyinggung soal beratnya untuk membangun partai yang besar. Oleh karenanya, Megawati pun membuka pintu lebar jika kadernya yang tak cocok hendak keluar dari PDIP.
"Haih capek dah, Nah makanya ayo kalau mau ikut PDI ya ikut, kalau engga ya ya metu (keluar), ngono wae, lho kok susah men to," ucap Megawati.
Di hadapan kadernya saat itu Megawati pun sekali lagi meminta ketegasan dari kader-kadernya. Ia meminta agar kadernya yang hendak keluar partai untuk langsung menulis surat pengunduran diri.
"Ada yang mikir-mikir, keluar apa engga yo, keluar apa engga, gitu lho, benar lho.Lho kok kamu terus mencla-mencle," kata dia.
"Siapa yang mau keluar dari PDI ngomong? lho ojo nguyu, cepat tulis surat, kok tumben enggak ada. Entar tahu-tahu di belakang ada berita, lo mau dicari lo sama KPK, ah gue keluar dari PDI, gue keluar dari PDI, gile," tutupnya.