• Hilman Budi Setiawan, Jurnalis
Lintas-7.com - Bogor. Kue keranjang selalu hadir saat Imlek karena dipercaya dengan rasanya yang manis maka akan membawa keberuntungan.
Erni Suwarsi , salah seorang pengrajin kue keranjang di Desa Tamansari mengatakan ia mulai kebanjiran pesanan. "Pesanan kue keranjang dalam satu minggu terakhir ini cukup banyak, bahkan yang membeli atau pesan tidak hanya masyarakat Tionghoa dari Jakarta saja, melainkan juga ada dari Bekasi dan dari sejumlah kota lainnya," kata dia, Rabu (15/1/2025).
Usaha yang telah berdiri sejak tahun 1980 ini menjadi penyedia kue keranjang menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.
Erni mengungkapkan bahwa usaha pembuatan kue keranjang adalah warisan leluhur keluarganya yang terus ia pertahankan hingga kini.
Dengan bahan dasar gula putih dan tepung ketan, proses pembuatan kue ini dilakukan secara tradisional untuk menjaga cita rasa autentiknya.
“Kami masih menggunakan kayu bakar untuk memasak, dan adonan kue keranjang difermentasi selama 15 hari sebelum dimasak. Proses memasaknya sendiri memakan waktu hingga 12 jam,” ujar Erni.
Dalam sehari, Erni mampu mengolah hingga 50 kilogram adonan kue keranjang. Satu kali produksi menghasilkan sekitar 65 kilogram kue, yang kemudian dikemas menggunakan daun pisang untuk menjaga keaslian rasa.
"Saat ini harga jual kue keranjang Rp40 ribu per kilogram. Untuk susunan tiga hingga sembilan kue, harganya mulai dari Rp100 ribu hingga Rp450 ribu per susunan,” jelasnya.
Meskipun demikian, Erni tetap optimistis menjaga kualitas produknya agar tetap diminati oleh pelanggan.
Kue keranjang hasil produksi Erni dipasarkan ke berbagai wilayah seperti Tangerang, Jakarta, Bekasi, dan Bogor. Ia menyebutkan bahwa pelanggan biasanya memesan untuk kebutuhan pribadi, acara keluarga, maupun untuk dijual kembali.