• Dwi Sulistiyo, Jurnalis
Lintas-7.com - Tangerang. Pedagang kantin sekolah mengeluhkan dagangannya tidak laku, usai pemerintah menjalankan program Makan Bergizi Gratis. Kantin menjadi sepi pembeli seperti yang terjadi di Tangerang Selatan, Banten.
Lorong kantin SDN Lengkong Gudang, Tangerang Selatan ini biasanya ramai siswa yang berburu jajanan pada jam istirahat sekolah. Namun sekarang siswa lebih memilih menunggu datang Makan Bergizi Gratis.
"Pasti (ada penurunan) drastis, kalau dihitung dari hasil per hari. Biasanya kita jual mi ayam, sekarang udah nggak, sampai tutup. Dulu ada Mi Gacoan. Sekarang jual gini-gini doang (es, sempol, batagor)," kata Indah, Senin (13/1/2024).
Pemerintah akan mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) merespons pedagang kantin sekolah yang mengeluh turunnya pendapatan sejak pelaksanaan program tersebut.
“Keluhan dari ibu-ibu kantin sekolah sudah kami dengar, dan kami akan menjadikannya bahan evaluasi," ujar Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati di SDN Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (13/1/2025).
Adita mengeklaim, pihaknya memahami pentingnya peran kantin di lingkungan sekolah. Oleh karenanya, pemerintah tengah mencari pola agar kantin dapat turut berpartisipasi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis tanpa mengurangi tujuan utama program tersebut.
Kami akan memikirkan bagaimana pola pelaksanaan MBG ini ke depan bisa melibatkan kantin-kantin sekolah. Tentu ini harus dilakukan dengan tetap memastikan makanan bergizi untuk siswa,” jelas dia.
Adita menambahkan, prinsip utama program Makan Bergizi Gratis yaitu memastikan kecukupan gizi, higienitas, dan pemberdayaan ekonomi. Oleh sebab itu, katanya, setiap kritik yang masuk akan dipertimbangkan agar program berjalan lebih optimal.
"Masukan ini akan kami pikirkan lebih lanjut agar pelaksanaan program bisa lebih optimal,” kata Adita.