Foto. Wali Kota Tangerang Dr Nurdin sedang memantau pengolahan sampah menggunakan teknologi RDF di TPA rawa kucing, |
Lintas-7.com - Tangerang. Pemerintah Kota Tangerang mulai hari ini secara resmi mulai mengoperasikan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), mesin pengolahan sampah menjadi sumber energi bahan bakar alternatif berupa briket.
"Ini bagian dari upaya kita untuk melakukan transformasi pengelolaan sampah di Kota Tangerang dengan strategi hulu hilir ya, sehingga sampah ini juga bisa menjadi bagian dari potensi ekonomi masyarakat," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin di Tangerang Senin usai peresmian di TPA Rawa Kucing.
Teknologi RDF merupakan pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil. Hasilnya akan menjadi sumber energi bahan bakar alternatif dan bisa dimanfaatkan oleh industri atau industri rumahan.
Penggunaan mesin RDF adalah sebagai upaya untuk pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan serta bukti jika sampah mempunyai nilai ekonomis.
Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan sampah ini merupakan bagian dari transformasi pengelolaan sampah yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan serta menunggu pembangkit listrik tenaga sampah berjalan," ujarnya.
Dengan adanya fasilitas RDF untuk mengolah sampah tersebut, Nurdin berharap bisa mengurangi beban TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Rawa Kucing yang semakin terbatas kapasitasnya.
Nurdin juga menjelaskan penerapan teknologi dalam pengelolaan sampah seperti RDF ini bisa diimplementasikan di wilayah-wilayah, sehingga sampah yang masuk ke TPA ini hanya residu dari sampah yang sudah diolah.
Fasilitas RDF di TPA Rawa Kucing terdiri dari dua lini produksi berkapasitas masing-masing 25 ton sampah per hari atau 50 ton municipal solid waste (MSW) per hari. Jumlah RDF yang dihasilkan sebanyak 7,2 -9,6 Ton RDF/perhari
"Jadi kita punya dua line produksi jadi maksimal bisa 60 ton/hari. Hasil RDFnya ini kita sudah ada pembelinya yaitu PT Solusi Bangun Indonesia, yang hari ini sudah tanda tangan MoU (nota kesepahaman) dengan pemkot," katanya.
Kepala DLH Kota Tangerang Wawan Fauzi mengatakan mesin RDF yang dioperasikan tak hanya mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar tetapi memilah dan mengolah sampah organik menjadi kompos dengan kisaran 2,5 ton kompos setiap harinya. "Ini yang dibagikan secara cuma-cuma ke wilayah atau masyarakat umum," jelasnya
Dwi Sulistiyo
Editor. Firman Alamsyah