Foto. banjir rob menerjang kawasan Muara Angke Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu (14/12/2024) pagi.
Lintas-7.com - Jakarta. BMKG memperkirakan banjir rob di Jakarta Utara masih akan berlangsung dalam dua periode, yaitu pada 12-20 Desember 2024 dan pada 26 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
Potensi banjir rob terjadi akibat peningkatan ketinggian air laut maksimum yang dipengaruhi oleh fenomena bulan purnama dengan perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi pada 12 Desember 2024.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerjunkan tim untuk mendampingi warga. Banjir masih terjadi pada Sabtu (14/12/2024).
Namun warga tetap aman dalam menghadapi bencana banjir rob di kawasan Jakarta Utara.
"Sampai siang tadi tim kami masih di lapangan,” beber Deputi Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Sabtu (14/12/2024).
Eko menjelaskan, setidaknya ada 10 kawasan di pesisir Jakarta Utara yang terdampak banjir rob dalam beberapa hari terakhir. Antara lain Kemal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, dan Muara Angke.
Adapun wilayah Muara Angke, Muara Baru, Ancol, dan Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi kawasan yang terdampak paling parah oleh banjir rob.
Berdasarkan hasil pengukuran tim Stasiun Maritim BMKG Tanjung Priok hari ini diketahui tinggi muka air di kawasan tersebut rata-rata lebih tinggi 14 centimeter (cm) dibandingkan November 2024.
“Di Penjaringan, ada pemukiman warga saat ini masih tergenang air berkisar 40-60 sentimeter padahal air pinggir kali sudah surut. Dari kemarin genangan air juga menjangkau kawasan sekitar Jakarta Internasional Stadium (JIS),” kata Eko.
Dirinya menambahkan, pengukuran dilakukan sembari melakukan sosialisasi sebagai bentuk pendampingan yang dilakukan tim BMKG kepada warga terdampak.
Warga diminta untuk tetap waspada selama melakukan aktivitas mengingat puncak pasang maksimum berlangsung dari pukul 07.00 hingga 13.00 WIB. Apabila terjadi peningkatan yang signifikan, maka harus segera mengikuti panduan petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta.
Ilham Permana
Editor. Firman Alamsyah