Lintas-7.com - Sukabumi. Hujan deras mengguyur Sukabumi, Jawa Barat, selama lebih dari tujuh jam pada Selasa (5/11/2024) sore hingga malam.
Akibatnya, sejumlah wilayah di kota ini dilanda banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Sebanyak 62 lokasi di Kota Sukabumi, dilanda bencana banjir limpasan, pohon tumbang dan longsor.
Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, insiden terjadi sejak pukul 17.00 WIB, saat wilayah tersebut diguyur hujan. Akibatnya, banjir limpasan terjadi di beberapa lokasi diantaranya, Jalan Otista Gang Pelita 3, RT7/RW4 Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong.
Jalan Babakan Sirna RT/RW (3/3) Kelurahan Benteng, Jalan Veteran Gang Persatuan II RT1/RW11 Kelurahan Sriwidari Kecamatan Gunung Puyuh, Jalan Bhayangkara Kelurahan Selabatu, Jalan R.H Didi Sukardi, Jalan Pemuda Kelurahan Tipar, Jalan Pelda Suryanta RT1/RW3, Jalan Aminta Azmali tepatnya Pesantren Sirojul Munir, Jalan Merbabu, RT1/RW4 Kelurahan Babakan, Perum Nirwana Graha, Dayeuh Luhur, Jalan Tipar Gang Amarta II, RW3 Kelurahan Cipanengah.
RT1/RW4 Babakan Mageung, Gang Ojo RT1/RW7, Kampung Jabon RT2/RW12 Kelurahan Sukakarya, Gang Masjid At Taufiq RW2 Kelurahan Cikondang, RT1/RW4 Kelurahan Gedong Panjang, RT1/RW6 Kampung Raweuy Kelurahan Sukakarya, Jalan Pramuka Kelurahan Cikondang, RW5 Kelurahan Sriwidari.
Gang Purwa Jalan Tipar, RW5 samping Kantor Kelurahan Sindangsari, Kampung Legok Bitung RT1/RW12 Kelurahan Limusnunggal, Jalan A Yani Gang Peda dan RT7/RW2 Kelurahan Citamiang.
Kata BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik menjelaskan, jika melihat dari data yang ada dari 62 bencana ini didominasi bencana banjir limpasan sementara sisanya yakni, lonsor seperti yang terjadi di RT5/RW14 Kelurahan Cisarua, RT3/RW8 Kelurahan Subangjaya dan Kebon Danas RT2/RW3 Kelurahan Karangtengah. “Adapun, tanggul jebol juga terjadi di Gang Gelatik II RT4/RW11 Kelurahan Gunung Puyuh,” jelas Novian kepada wartawan, Selasa (5/11/2024).
Lanjut Novian, banjir limpasan ini kebanyakan terjadi akibat saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Saat turun hujan, debit air meningkat sehingga saluran drainase tidak mampu menampung air hingga meluap membanjiri badan jalan maupun rumah warga. “Saat ini, kami baru menerima laporan sementara ada 62 titik yang terjadi bencana alam baik banjir, longsor maupun pohon tumbang,” ungkapnya.
Sejauh ini, sebanyak 35 petugas BPBD Kota Sukabumi bersama PMI dan relawan Sehati masih melakukan peninjauan lokasi dan berupaya melakukan penanganan dengan membersihkan saluran drainase sekaligus membantu beberapa rumah yang terdampak banjir limpasan. “Kami masih masih melakukan peninjauan dan evakuasi banjir maupun pohon tumbang,” paparnya.
Akibat hujan deras menyebabkan banjir limpasan yang mengakibatkan kerusakan pada lima rumah dan memaksa puluhan warga untuk mengungsi. Banjir limpasan tersebut hampir merata terjadi di Sukabumi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, mengunjungi lokasi banjir di Cikondang, Kelurahan Citamiang. Dia menyampaikan, bahwa lima 5 rumah terendak, sebanyak 15 kepala keluarga terkena dampak langsung dari musibah ini dan 63 orang mengungsi di wilayah tersebut.
Di Kecamatan Baros terdapat 10 rumah terendam, mengungsi 14 orang ke rumah tetangga. Kemudian di Kebon Danas 1 unit rumah tertimpa longsor dan 6 orang mengungsi.
Di Legok Bitung, Baros 13 rumah terendam dan mengungsi 3 orang ke rumah tetangga. Sedangkan di Kelurahan Limus Nunggal, Cibeureum, sebanyak 6 rumah terendam, 1 dinding rumah jebol dan 30 warga mengungsi ke rumah tetangga.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan sungai meluap, terutama karena ukuran sungai yang menyempit. Beberapa rumah terdampak berat dan memerlukan perbaikan dalam waktu dekat. Meski begitu, hingga saat ini air sudah sepenuhnya surut," kata Kusmana
Kusmana menyebut tidak ada korban jiwa. Namun, ada seorang warga disabilitas yang perlu dirawat dan akan dibawa ke RSUD untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Reporter. Lisa Nathalia
Redaktur. Putri Indah Pratiwi