Lintas-7.com - Banten. Pantai Jambu Banten termasuk pantai landai alias datar. Pasir putihnya lembut dan riak ombak tidak begitu besar. Posisinya menjorok ke darat sehingga ada banyak area dangkal yang aman untuk bermain pasir dan air tanpa takut tersapu ombak.
Selain itu, kamu juga tidak akan menjumpai batuan karang yang tercecer di bibir pantai. Dengan begitu, pandangan ke laut tidak terhalang.
Pantai Jambu bisa menjadi pilihan wisata pantai Banten terutama bagi kamu yang mencari suasana lebih tenang. Pantai satu ini memang tidak sebising dan seramai pantai-pantai Anyer lainnya. Kamu pun bisa lebih bebas beraktivitas di sekitar pantai.
Pantai Jambu menyuguhkan hamparan air laut jernih dengan warna hijau kebiruan yang memanjakan mata. Pasir putihnya lembut dan akan membuatmu nyaman saat menyusuri pantai seraya mengabadikan keindahan di sekitarnya.
Pantai satu ini juga memiliki bentuk melengkung yang menjorok ke darat. Selain tampak unik, hal ini turut menjadikan area bibir pantai cukup aman untuk dipakai bermain dengan anak-anak.
Di samping itu, pemandangan akan semakin indah jika kamu menyempatkan diri melihat matahari kembali ke peraduannya. Saat matahari terbenam, pendar-pendar jingga akan menyelimuti langit dan bahkan terpantul pada bibir pantai yang basah.
Pantai Jambu Anyer berlokasi di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Jaraknya hanya 2–2,5 jam saja dari Jakarta. Dari pantai-pantai Anyer lainnya, jarak pantai hanya sekitar 15–20 menitan.
Pantainya sendiri berlokasi di sebelah kanan. Kamu bisa mengenalinya dari ciri khasnya yang berbentuk menjorok dan dua ayunan kayu yang terlihat cukup jelas dari jalan raya.
Rute. Jika tertarik datang ke Pantai Jambu Banten, kamu bisa mengambil beberapa rute. Pertama, kamu bisa melewati jalur dari pintu keluar tol Cilegon timur menuju Ciwandan. Lanjutkan perjalanan menuju Pasar Anyer hingga sampai di kawasan Anyer lalu menuju Pantai Jambu di Desa Bulakan.
Tiket masuk untuk memasuki kawasan Pantai Jambu, tapi kamu harus membayar uang parkir jika sebesar Rp35.000 per motor dan Rp50.000–Rp75.000 per mobil
Reporter. Yudi Rustandi
Redaktur. Sopian Hadi
