Lintas-7.com - Jakarta. Mikroplastik adalah pecahan kecil atau partikel plastik yang dapat mencemari lingkungan. Tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, mikroplastik juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Seperti yang kita ketahui, banyak sungai di Indonesia yang tercemar oleh limbah plastik. Kemudian, air sungai tersebut mengalir ke laut dan masuk ke dalam tubuh ikan atau hewan perairan lainnya. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab utama masyarakat Indonesia terpapar mikroplastik.
Menurut sebuah studi, Indonesia menjadi negara yang paling banyak mengonsumsi mikroplastik di dunia. Lalu, apa bahaya yang dapat ditimbulkan oleh mikroplastik dan bagaimana cara mengatasi dampak dari mikroplastik? Simak selengkapnya berikut ini.
Mengenal mikroplastik
Mikroplastik adalah partikel plastik yang dapat terbentuk seiring penggunaan plastik yang buruk atau terlalu lama. Sebagian besar plastik diproduksi untuk membungkus makanan dan minuman. Jika kualitasnya berkurang dan menjadi usang, plastik dapat terpecah menjadi potongan-potongan sangat kecil yang disebut mikroplastik.
Mengutip laman Kemenkes, mikroplastik dapat termakan oleh makhluk hidup yang sangat kecil seperti bakteri, amoeba, dan plankton. Makhluk hidup tersebut kemudian dimangsa oleh ikan atau hewan air lainnya sehingga menimbun di dalam tubuhnya.
Mikroplastik dapat masuk ke tubuh manusia melalui berbagai cara termasuk saat mengonsumsi ikan yang tercemar limbah plastik. Selain itu, pengawetan ikan menggunakan garam hingga wadah makanan berbahan plastik juga memungkinkan seseorang tak sengaja mengonsumsi mikroplastik.
Adapun beberapa jenis mikroplastik umum yang ada pada makanan meliputi:
• Kurangi konsumsi makanan olahan seperti makanan kaleng, es krim, minuman soda, dan makanan siap saji yang mengandung kadar ftalat tinggi.
• Pilih kemasan ramah lingkungan seperti wadah atau botol kaca dan kotak makan stainless steel.
• Gunakan botol air kaca atau stainless steel untuk minum air putih sehari-hari.
Sumber makanan terbanyak mengandung plastik
• Sayuran dan buah-buahan: Mikroplastik dapat terserap ke buah dan sayur melalui sistem akarnya dan memindahkan partikel plastik ke batang, daun, biji, dan buah. Wortel, apel, dan selada merupakan sayur dan buah yang paling banyak terkontaminasi mikroplastik.
• Makanan sumber protein: Sebuah studi menemukan adanya mikroplastik dalam sejumlah sumber protein. Di antaranya seperti daging sapi, daging ayam, daging babi, makanan laut, dan tahu.
• Beras: Sebuah penelitian menunjukkan bahwa setiap 100 gram nasi mengandung sekitar 3-4 mg plastik. Oleh karena itu, disarankan untuk mencuci beras terlebih dahulu untuk mengurangi kontaminasi plastik hingga 40 persen.
• Garam: Sebuah studi pada tahun 2023 menemukan bahwa garam Himalaya kasar mengandung kadar mikroplastik yang tinggi karena ditambang dari tanah yang terkontaminasi, yang diikuti oleh garam hitam dan garam laut.
• Teh kantong: Sebuah penelitian menemukan bahwa menyeduh satu kantong teh plastik dapat melepaskan sekitar 11,6 miliar partikel mikroplastik dan 3,1 miliar nanoplastik ke dalam air.
• Air minum kemasan: Dalam sebuah penelitian tahun 2024, ditemukan bahwa satu liter air minuman kemasan mengandung rata-rata 240.000 partikel plastik dari tujuh jenis plastik termasuk nanoplastik.
• Gula: Sebuah studi pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa gula memegang peranan penting dalam paparan mikroplastik pada manusia.
Itulah penjelasan seputar bahaya mikroplastik serta cara mengatasi dampak yang ditimbulkan dari paparan mikroplastik. Semoga bermanfaat.
Reporter. Ahmad Chudori
Redaktur. Sopian Hadi