Lintas-7.com - Sejumlah kepala desa menagih janji Pemkab Bogor lantaran tidak seriusnya dalam menangani persoalan kemacetan di Bogor Barat, serta batalnya proyek pembangunan Jalan Lingkar Leuwiliang – Rancabungur.
Pj Bupati Bogor Bachril Bakri ditagih janji oleh sejumlah kepala desa saat kunjungan kerja di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, akhir pekan lalu.
Pria yang kerap disapa Abah Gede itu mengatakan, rencana pembangunan Jalan poros Leuwiliang-Rancabungur sudah direncanakan sejak kepimpinan Bupati Ade Yasin-Iwan Setiawan. Lalu, dibahas kembali era kemimpinan Iwan Setiawan dan sekarang sudah ganti Pj Bupati Bogor belum ada kepastian juga.
"Dulu Pemkab janji bakal membuat Jalan Leuwilang-Rancabungur untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di sepanjang Jalan Leuwiliang sampai dengan Dramaga. Sampai saat ini belum juga terlaksana. Mana janji Pemkab Bogor,” ujar Kades Ciampea, Suparman.
Infonya pembangunan Jalan Leuwiliang Bogor seharusnya sudah memasuki tahap pembebasan lahan. Anggaran Rp50 miliar sudah diketuk palu pada 2023 lalu dan masuk anggaran murni 2024.
Padahal, Jalan Leuwilang-Rancabungur merupakan dambaan warga Bogor Barat (Bobar) dalam hal mengatasi kemacetan di sepanjang Jalan Leuwilang-Dramaga.
Namun, hingga pertengahan Oktober 2024, belum ada tanda-tanda proyek Jalan Leuwiliang-Rancabungur akan dimulai.
"Saya berharap Pj Bupati Bogor yang baru bisa merealisasikan keinginan masyarakat Bogor Barat memiliki Jalan alternatif. Sebab, Jalan Leuwilang-Dramaga merupakan Jalan peninggalan Belanda, hingga kini belum memilik Jalan sendiri,” keluhannya.
Menangapi keluh Kepala Desa akan proyek Jalan Leuwilang-Rancabungur,
Pj Bupati Bogor Bachril Bakri mengaku, sedang mempersiapkan proyek Jalan Leuwilang-Rancabungur tersebut dan sudah dijelaskan juga kepada tim pemekaran Bogor Barat saat kunjungan ke kantor Bupati.
Ada persiapan-persiapan sebelum dilakukan pembangunan. Saya minta waktu dan sabar,” pungkasnya.
Pewarta. Lisa Apriliani
Editor. Tim. Lintas-7.com