-->
  • Jelajahi

    Copyright © Lintas-7
    Lintas-7

    Menu Bawah

    Iklan

    Makan Bergizi Gratis Efektif Turunkan Prevalensi Anemia di Kalangan Siswa

    lintas-7
    22 October 2024, 11:51 WIB Last Updated 2024-10-22T04:54:57Z

    Lintas-7.com - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Rizal Martua Damanik, menegaskan bahwa program makan bergizi gratis dapat menurunkan prevalensi anemia atau kekurangan darah merah di kalangan siswa. Pernyataan ini disampaikan Rizal dalam sebuah wawancara di Jakarta, Minggu (20/10/24), sebagai tanggapan terhadap pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyinggung persoalan banyaknya siswa yang berangkat sekolah tanpa sarapan.

    "Kami pernah melakukan riset di salah satu sekolah di Kabupaten Bogor. Sebagian besar anak-anak di sana tidak sempat sarapan, sehingga sering terjadi kasus siswa yang pingsan saat mengikuti upacara bendera. Dari hasil pengukuran hemoglobin, kami menemukan bahwa banyak siswa yang mengalami anemia. Pernyataan Presiden Prabowo benar adanya, dan makan bergizi gratis merupakan solusi yang tepat,” ujar Rizal Senin (21/10/2024).

    Dalam penelitiannya di SD Negeri Palasari 2, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Rizal menjelaskan bahwa salah satu alasan utama banyak siswa tidak sarapan adalah faktor ekonomi. Para orang tua, yang sebagian besar bekerja sebagai buruh tani atau pembantu rumah tangga, seringkali tidak memiliki waktu atau sumber daya untuk menyiapkan sarapan bagi anak-anak mereka.

    "Selama tiga tahun berturut-turut kami melakukan studi di Kabupaten Bogor, dan alasan utama anak-anak tidak sarapan adalah karena ketidakmampuan ekonomi. Kebanyakan ibunya bekerja sebagai buruh tani atau pembantu rumah tangga, sementara bapaknya juga bekerja sebagai buruh. Akibatnya, mereka tidak bisa menyiapkan makanan untuk sarapan,” jelasnya.

    Melihat kondisi tersebut, pada tahun kedua, tim peneliti yang dipimpin Rizal mengambil langkah intervensi dengan mendirikan kantin sekolah yang menyediakan makanan bergizi. Kantin tersebut melibatkan para orang tua dalam proses penyediaan makanan, dan fokus pada peningkatan kualitas gizi serta kebersihan.

    "Di kantin sekolah, kami melatih orang tua siswa untuk menyiapkan makanan sehat yang disajikan kepada anak-anak. Misalnya, jika biasanya pedagang menjual pisang goreng, kami juga menyediakan pisang goreng, tetapi dengan bahan yang lebih sehat dan menggunakan peralatan yang lebih bersih,” kata Rizal.

    Tak hanya itu, edukasi juga diberikan kepada para pedagang untuk menjaga standar kebersihan, termasuk tidak menggunakan kertas koran sebagai alas makanan. Kebiasaan ini, menurut Rizal, sering menjadi masalah di kalangan penjual makanan di sekolah.

    "Biasanya alas gorengan itu dari kertas koran atau kertas bekas. Kami melatih para pedagang agar tidak lagi menggunakan bahan-bahan tersebut. Program kantin sekolah ini disubsidi, sehingga setiap hari anak-anak hanya mengonsumsi makanan yang ada di kantin yang terjamin kualitasnya,” tambahnya.

    Hasil dari intervensi ini cukup signifikan. Jumlah siswa yang pingsan saat upacara menurun drastis, sementara kadar hemoglobin (HB) para siswa meningkat secara konsisten. Rizal pun optimistis bahwa program makan bergizi gratis ini akan membawa dampak positif yang lebih luas, tidak hanya bagi kesehatan siswa, tetapi juga bagi pemberdayaan pedagang lokal dan peningkatan penggunaan bahan pangan lokal.

    Dengan adanya program makan bergizi ini, tidak hanya kesehatan siswa yang meningkat, tetapi juga pedagang-pedagang lokal bisa ikut berdaya. Peningkatan penggunaan bahan pangan lokal juga menjadi aspek penting dalam program makan bergizi gratis ini,” tutupnya.

    Program makan bergizi gratis yang diusulkan ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk mengatasi masalah anemia dan kekurangan gizi pada anak-anak sekolah, sekaligus mendukung perekonomian lokal melalui pemanfaatan bahan pangan yang tersedia di daerah tersebut.

    Reporter. Lisa Apriliani
    Editor. Tim. Lintas-7.com
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Bisnis

    +