Lintas - 7. Bogor, Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kabupaten Bogor kembali melaksanakan verifikasi lapangan atau Verfal, paling banyak sepanjang tahun ini di 2024, mencapai 347 KRL atau disebut Kampung Ramah Lingkungan pada Senin, 16 September 2024, pagi
Verfal kali ini tersebar di 39 kecamatan di ruang lingkup kabupaten bogor, nampaknya kegiatan ini berlangsung sejak, pertengahan September hingga awal Oktober 2024, meskipun bertujuan memastikan komitmen masyarakat dalam menjaga lingkungan, agar tetap bersih.
Diketahui, bahwa tujuan Pemkab Bogor melalui program KRL saat ini, memelihara lingkungan yang kumuh dan kotor menjadi bersih, serta mewujudkan kabupaten bogor, agar lebih hijau dan tetap lestari.
Meski Verfal saat ini hanya mencakup beberapa aspek saja, yang kini di mulai dari pengelolaan sampah, penghijauan dan pemanfaatan sumber daya alam, hingga partisipasi masyarakat dalam kegiatan menjaga lingkungan.
Hal ini,"Di ungkapkan Surya Sumini selaku Ketua tim Kemitraan dan peran serta masyarakat DLH kabupaten bogor, sembari melakukan penilaian dan memberikan masukkan, saat mengunjungi setiap KRL yang ada di wilayah, khusunya di Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang, "jelas nya kepada Lintas-7.com di lokasi KRL
“Disamping itu kami juga sangat mengapresiasi semangat dan komitmen masyarakat dalam membangun KRL, terlebih verfal ini merupakan langkah penting dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat terhadap upaya pelestarian lingkungan, "ungkap Surya Sumini. Tak hanya itu
Di tahun 2023 juga KRL nya nampak begitu dikit mencapai 314 tersebar di 38 kecamatan, lebih banyak di tahun sekarang di 2024, namun hanya ada 1 kecamatan yang tak mendaftarkan KRL, diantaranya adalah Kecamatan Gunung Sindur,
meski verfal nya sudah berlangsung selama 2 hari kedepan, dari hasil verifikasi di wilayah.
Nampaknya sejumlah KRL dinilai telah berhasil menerapkan berbagai praktik ramah lingkungan yang inovatif dan inspiratif. Contoh nya meski terdapat beberapa praktik ramah lingkungan yang ditemukan, seperti program bank sampah, pembuatan kompos, pengelolaan air hujan dan pembuatan lubang biopori.
Keberhasilan program ini tentunya tak terlepas dukungan dari berbagai pihak, terlebih kepada Pemerintah Desa Purasari, tokoh masyarakat, serta seluruh warga yang terlibat, tak hanya itu
"Agus Sholeh Lukman Kepala Desa Purasari juga mengatakan, pihaknya kini sangat mendukung penuh aktivitas masyarakat dalam mewujudkan KRL di wilayah nya, "pungkas nya. [red]